Ramadhan adalah bulan yang dinanti-nanti oleh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, bulan yang didalamnya terdapat ibadah agung yang telah Alloh wajibkan bagi kaum muslimin.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” [Al-Baqarah: 183]
Pada tahun 1435 H/2014 M tepatnya Jum'at malam tanggal 27 Juni 2014 pemerintah menetapkan tanggal 1 Ramadhan jatuh pada tanggal 29 Juni 2014.
Setelah melalui Rukyat yang dilakukan di 63 titik di seluruh Indonesia, awal puasa tahun 1435H ditetapkan jatuh pada hari Ahad, 29 Juni 2014.
Penetapan ini disampaikan langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat jumpa pers usai memimpin Sidang Itsbat Awal Ramadlan di Auditorium H.M. Rasjidi Kantor Kemenag Jl. Thamrin No. 6, Jakarta, Jumat (27/6).
Menurut Menag, tidak satupun para saksi yang telah ditetapkan untuk melakukan rukyatul hilal di 63 titik di seluruh Indonesia yang berhasil melihat hilal.
“Maka dengan dasar adanya laporan bahwa ketinggian hilal itu tidak sampai 1 derajat dan laporan bahwa tidak satupun saksi yang ditunjuk yang berhasil melihat hilal, maka kemudian sidang itsbat menyepakati untuk melakukan istikmal menyempurnakan bulan syaban menjadi tiga puluh hari,” terang Menag.
Dari laporan hasil rukyat, diketahui bahwa posisi hilal berada di bawah satu derajat atau antara minus 0 derajat 30 menit sampai dengan 0 derajat 30 menit. “Dengan demikian, maka kemudian diputuskan dan disepakati bahwa 1 Ramadlan 1435H jatuh bertepatan dengan hari Ahad, 29 Juni 2014,” tegasnya.
Sidang itsbat dihadiri oleh Duta Besar Negara Sahabat, Ketua Umum MUI Dien Syamsuddin dan KH. Makruf Amin, Wamenag Nasaruddin, Sekjen Nur Syam, Plt. Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil, dan Pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” [Al-Baqarah: 183]
Pada tahun 1435 H/2014 M tepatnya Jum'at malam tanggal 27 Juni 2014 pemerintah menetapkan tanggal 1 Ramadhan jatuh pada tanggal 29 Juni 2014.
Setelah melalui Rukyat yang dilakukan di 63 titik di seluruh Indonesia, awal puasa tahun 1435H ditetapkan jatuh pada hari Ahad, 29 Juni 2014.
Penetapan ini disampaikan langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat jumpa pers usai memimpin Sidang Itsbat Awal Ramadlan di Auditorium H.M. Rasjidi Kantor Kemenag Jl. Thamrin No. 6, Jakarta, Jumat (27/6).
Menurut Menag, tidak satupun para saksi yang telah ditetapkan untuk melakukan rukyatul hilal di 63 titik di seluruh Indonesia yang berhasil melihat hilal.
“Maka dengan dasar adanya laporan bahwa ketinggian hilal itu tidak sampai 1 derajat dan laporan bahwa tidak satupun saksi yang ditunjuk yang berhasil melihat hilal, maka kemudian sidang itsbat menyepakati untuk melakukan istikmal menyempurnakan bulan syaban menjadi tiga puluh hari,” terang Menag.
Dari laporan hasil rukyat, diketahui bahwa posisi hilal berada di bawah satu derajat atau antara minus 0 derajat 30 menit sampai dengan 0 derajat 30 menit. “Dengan demikian, maka kemudian diputuskan dan disepakati bahwa 1 Ramadlan 1435H jatuh bertepatan dengan hari Ahad, 29 Juni 2014,” tegasnya.
Sidang itsbat dihadiri oleh Duta Besar Negara Sahabat, Ketua Umum MUI Dien Syamsuddin dan KH. Makruf Amin, Wamenag Nasaruddin, Sekjen Nur Syam, Plt. Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil, dan Pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam.
Semoga kita semua diberi kemudahan oleh Alloh untuk beribadah dengan baik di bulan yang penuh berkah ini.
Sumber: Kemenag
Sumber: Kemenag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar